Suku Togutil di Maluku Utara, Mendadak Muncul dan Memanah Warga
Suku Togutil atau juga dikenal sebagai suku Tobelo Dalam adalah kelompok etnis yang hidup di hutan-hutan secara nomaden.
Para warganet banyak yang mempertanyakan bagaimana bisa sekelompok orang di suku Buton memiliki warna mata biru alami.
Terutama mengingat fakta bahwa sebagian besar orang Asia memiliki mata yang berwarna cokelat.
Melansir dari laman Discover ASEAN, suku Buton dapat ditemukan di provinsi Sulawesi Tenggara, tepatnya di Pulau Buton.
Yang menarik dari suku ini adalah mata biru cerah yang sangat kontras dengan kulit cokelat mereka.
Tak semua penduduk suku Buton memiliki warna berwarna biru menyala.
Sebagian besar penduduk suku Buton memiliki mata cokelat normal, tetapi sebagian kecil dari mereka memiliki mata biru.
Uniknya, ada beberapa penduduk yang hanya memiliki satu mata biru, sementara mata satunya tetap berwarna cokelat.
Keunikan tersebut hampir tidak dapat ditemukan di sejumlah suku yang juga mendiami pulau tersebut.
Baca juga: Bermata Biru Menyala, Ini Keunikan Suku Pedalaman Indonesia
Baca juga: Sebelum Menikah, Kaum Pria Suku Anak Dalam Wajib Mengabdi 2.000 Hari ke Calon Mertua

Ternyata suku tersebut memiliki mata biru yang tajam ini sebagai akibat dari kelainan genetik langka yang disebut sindrom Waardenburg.
Menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, sindrom Waardenburg adalah sekelompok kondisi genetik yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, dan perubahan pigmentasi pada rambut, kulit, dan mata.
Sindrom Waardenburg adalah mutasi genetik turun-temurun yang diperkirakan hadir dalam beberapa bentuk pada 1 dari 42.000 orang.
Selain efeknya yang terkadang mengejutkan pada pigmentasi mata, termasuk menyebabkan warna mata yang berbeda, hal itu juga dapat menyebabkan hilangnya pendengaran.
Dikutip dari Daily Mail, suku Buton difoto oleh Korchnoi Pasaribu, seorang ahli geologi dari Jakarta, Indonesia, saat berkunjung ke pulau itu pada 17 September 2020 lalu.
Baca juga: 3 Suku yang Memiliki Kemampuan Khusus, 2 Berasal dari Indonesia
Baca juga: Keunikan Kapal Pinisi Buatan Suku Bugis di Makassar, Dirakit Tanpa Paku
Fotografer berusia 38 tahun dan ayah dua anak ini telah mendokumentasikan kehidupan di pedesaan Indonesia sejak September 2019, dengan fokus khusus pada banyak suku dan warisan budayanya.
Ia mengatakan bahwa fotografi bukanlah profesi full-time-nya, melainkan cinta dan hobinya.
Pasaribu berkata, "saya sebenarnya bekerja sebagai ahli geologi, di pertambangan nikel, dan fotografi adalah hobi saya."
Dia mengatakan bahwa menemukan suku bermata biru sangat menginspirasi karena mereka sangat unik.
"Mata biru itu unik nan indah dan mereka itu adalah inspirasi saya. Biru adalah warna mata favoritku," kata Pasaribu.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!