Misteri Mosaik Bergambar Anjing Terkubur Abu Vulkanik di Reruntuhan Kota Pompeii
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah mosaik bergambar anjing ditemukan di reruntuhan Kota Pompeii yang terkubur abu vulkanik.
Mosaik bergambar anjing itu, disertai dengan tulisan 'Cave Canem' atau 'Waspada, Anjing!'.
Dikutip Daily Express dan Sputniknews, arkeolog Bethany Hughes mengatakan mosaik tersebut menjadi inspirasi bagi jutaan keset modern saat ini.
Baca juga: Peneliti Ungkap Tubuh Penduduk Pompeii Inggris, Dipenuhi dengan Cacing Pemakan Ginjal
Baca juga: 5 Letusan Gunung Berapi Terdahsyat di Indonesia, Setara 10 Ribu Bom Atom
Baca juga: 4 Negara Ini Punya Gunung Berapi Terbanyak di Dunia, Indonesia Salah Satunya
Cave Canem dalam bahasa latin sekarang artinya “Waspada, Anjing!”.
Mosaik itu ditemukan di reruntuhan kota kuno Pompeii oleh para peneliti dan arkeolog.
Kota Romawi kuno Pompeii, terkubur di bawah lapisan abu vulkanik hasil letusan akbar Gunung Vesuvius hampir 2.000 tahun lalu.
Pompeii terletak dekat kota Napoli (Naples), dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia.
Selama 1.600 tahun sejak petaka erupsi Vesuvius pada 79 Masehi, kota ini hilang.
Pompeii kini menjadi Situs Warisan Dunia Unesco.
Terletak bermeter-meter di bawah permukaan tanah, Pompeii ditemukan kembali secara tak sengaja.
Kota Herculaneum ditemukan kembali pada 1738, dan Pompeii pada 1748.
Kedua kota ini digali kembali dan terlihatlah semua bangunan-bangunan besar dan lukisan dinding yang masih utuh.
Sebenarnya, kota ini telah ditemukan kembali pada 1599 oleh Fontana yang menggali aliran baru sungai Sarno.
Tapi membutuhkan lebih dari 150 tahun kemudian barulah dilakukan kampanye besar membebaskan situs kuno ini dari timbunan tanah.
Penyelidikan selama bertahun-tahun menghasilkan sejumlah penemuan arkeologis yang menarik, yang menawarkan wawasan tentang kehidupan dan kebiasaan warga kekaisaran yang sudah lama hilang.
Menurut Daily Express, Bethany Hughes, arkeolog dan presenter seri Channel 5 "Rahasia Harta Tercantik Pompeii", menyoroti penemuan khusus ini.
Sebuah mosaik lantai yang menggambarkan seekor anjing, serta tulisan peringatan yang mengatakan "Cave Canem" yang berarti "Waspada Anjing "dalam bahasa Latin.
Hughes menggambarkan mosaik sebagai satu karya seni yang paling terkenal, ditiru, dan direplikasi di seluruh dunia.
Ia juga mencatat bagaimana mosaik itu mengilhami jutaan keset modern, dan ia secara pribadi menyukainya karena sejumlah alas an.
Sebagian menurut Hughes karena kisah yang diceritakannya, dan sebagian lain karena keterampilan pembuatannya.
Hanya dengan melihat mozaik ini, kata Hughes, orang bias memahami diperlukan satu tim pengrajin yang sangat terampil, bekerja berminggu-minggu untuk membuatnya.
Blok mozaik itu terdiri ribuan kubus batu kecil.
Setiap potongan batu dipasang menggunakan tangan, dan para pemesan/pemilik kemudian menyaksikannya seperti hasil tukang sihir setelah barang jadi.
“Lihat saja bagaimana sang seniman telah menyulap hewan buas ini, dengan menggunakan serpihan batu merah kecil untuk mulut,” katanya.
“Ini sama sekali bukan anjing biasa. Ini anjing yang bekerja dengan mata terfokus dan giginya terbuka, benar-benar menakutkan, peringatan bagi siapa pun yang berani, atau cukup bodoh untuk mencoba dan datang ke rumah tanpa diundang,” jelas Hughes.
Dia menambahkan Pompeii adalah tempat di mana ada banyak kejahatan dan seringkali orang tidak keluar pada malam hari.
"Jadi ini bukan hanya fantasi, ini adalah masyarakat di mana ada masalah di sudut manapun,” lanjutnya.
"Saya pikir kita selalu membayangkan Kekaisaran Romawi menjadi maju dan modern, tetapi sebenarnya ada masalah nyata kejahatan jalanan dan hampir tidak ada pasukan polisi. Kita tahu kejahatan cukup sering terjadi," urai Hughes.
Menurutnya, dari hasil analisis bangkai anjing yang terkubur di kota selama letusan Vesuvius, memungkinkan para peneliti menyimpulkan identitas anjing penjaga dengan membandingkan hasil mereka dengan mosaic itu.
"Hasil dari tes-tes itu memberi tahu kita, keturunan langsung anjing penjaga purba masih bersama kita, jenis Neapolitan Mastiff," katanya.
"Anjing-anjing luar biasa ini diturunkan dari seekor anjing yang punah, yang disebut Molossus dan mereka digunakan orang-orang Romawi,” katanya.
Anjing itu digunakan sebagai pemburu, anjing penjaga, dan anjing perang.
Mereka mengikatkan baju besi dan mengirim mereka keluar untuk bertarung," kata Hughes.
Halaman selanjutnya