Jadwal Kemunculan Gerhana 2021, Mulai dari Gerhana Bulan Total sampai Gerhana Matahari Cincin
Sepanjang tahun 2021 ini, akan ada beberapa kali terjadinya fenomena gerhana di langit, baik itu gerhana bulan maupun gerhana matahari.
TRIBUNKALTIM.CO - Penampakan gerhana di berbagai belahan dunia, selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta fenomena-fenomena langit.
Sepanjang tahun 2021 ini, akan ada beberapa kali terjadinya fenomena gerhana di langit, baik itu gerhana bulan maupun gerhana matahari.
Berikut jadwal penampakan gerhana di sepanjang tahun 2021 ini:
1. Gerhana Bulan Total
Melansir BBC, Senin (11/1/2021), pada tanggal 26 Mei mendatang, Bulan akan terhalang oleh umbra gelap Bumi. Artinya, Bulan dalam kondisi ini akan tertutup bayangan planet Bumi.
Masyarakat di wilayah geografis yang mengelilingi Samudera Pasifik, yaitu Lingkar Pasifik, akan dapat menyaksikan gerhana bulan total ini secara maksimal.
Sehingga, sayang sekali untuk di Indonesia, penampakan gerhana bulan tidak bisa dilihat dengan baik, layaknya di Hawaii.
Hawaii juga disebut sebagai tempat pengamatan terbaik untuk melihat fenomena gerhana bulan total ini, karena ini akan terjadi ketika bulan berada tinggi di langit setempat pada tengah malam.
Sedangkan, di daerah utara dan selatan Bumi hanya akan melihat beberapa tahapan gerhana seblum bulan terbenam melewati cakrawala.
2. Gerhana Matahari Cincin (GMC)
Gerhana berikutnya yang akan hadir di langit pada tahun 2021 ini adalah Gerhana Matahari Cincin (GMC).
Disebutkan bahwa GMC akan hadir pada tanggal 10 Juni 2021.
Diberitakan Kompas.com, 6 Juni 2020 lalu, gerhana matahari cincin terjadi saat Matahari, Bulan dan Bumi tepat berada segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari.
"Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengah dan terang pada bagian pinggirnya," dikutip dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Saat gerhana matahari ini terjadi, kondisi kecerlangan atau cahaya pada siang hari menurun drastis, dan menyebabkan suasana gelap, seolah seperti keadaan di malam hari.
Pada GMC kali ini, Bulan akan berada di jarak lebih dari 404.300 km dari Bumi, yang berarti bayangannya tidak akan cukup besar untuk menutupi Matahari sepenuhnya.
Namun sayangnya, fenomena gerhana matahari cincin kali ini hanya bisa diamati secara langsung dari Kanada, Greenland barat laut, Siberia timur laut.
3. Gerhana Matahari Total (GMT)
Berdasarkan keterangan dari laman resmi NASA, pada tanggal 4 Desember 2021 mendatang akan hadir Gerhana Matahari Total di sejumlah negara di dunia. Seperti Antartika, Afrika Selatan dan Atalantik.
Gerhana matahari total (GMT) adalah salah satu fenomena langit yang jarang terjadi. Sehingga, kehadiran gerhana matahari total selalu dianggap spesial.
Saat gerhana ini terjadi, diameter matahari 864.000 mil sepenuhnya 400 kali lebih besar dari satelit Bumi, Bulan, yang hanya berukuran sekitar 2.160 mil.
Akan tetapi, bulan juga kebetulan akan berada sekitar 400 kali lebih dekat ke Bumi daripada matahari, rasionya bervariasi karena kedua orbit elips.
Sebagai akibatnya, ketika bidang orbit berpotongan dan jaraknya sejajar, maka bulan baru dapat tampak sepenuhnya, dan menutup piringan matahari.
Halaman selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Diduga Picu Kebakaran Kilang Pertamina Indramayu, Ini Ciri Khas Petir Indonesia |
![]() |
---|
Viral di Medsos, Ini Bahaya Rumput Fatimah bagi Ibu Hamil |
![]() |
---|
Embargo Vaksin India, Suplai ke Indonesia Dikhawatirkan Tidak Lancar |
![]() |
---|
Misteri Jutaan Burung Dimumikan, Bagaimana Orang Mesir Kuno Mendapatkannya? |
![]() |
---|
Mengapa India Embargo Vaksin Covid-19? Apa Dampaknya bagi Indonesia? |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!