Sains

Ada 4 Jenis Gerhana Matahari dan Proses Terjadinya

Dahulu gerhana matahari sempat menjadi fenomena yang ditakuti manusia, saat ini kehadiran fenomena gerhana matahari justru dinantikan oleh masyarakat

Editor: Geafry Necolsen
Kompas
Dahulu gerhana matahari sempat menjadi fenomena yang ditakuti manusia, saat ini kehadiran fenomena gerhana matahari justru dinantikan oleh masyarakat 

Ada 4 Jenis Gerhana Matahari dan Proses Terjadinya

TRIBUNKALTIM.CO - Gerhana Matahari adalah salah satu fenomena alam yang selalu menarik perhatian masyarakat.

Meski dahulu gerhana matahari sempat menjadi fenomena yang ditakuti manusia, saat ini kehadiran fenomena gerhana matahari justru dinantikan oleh masyarakat.

Berikut beberapa hal mengenai gerhana matahari yang perlu Anda ketahui.

Proses terjadinya gerhana matahari

Gerhana matahari terjadi saat bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari.

Meskipun bulan lebih kecil dari matahari, bulan dapat menutupi matahari karena bulan lebih dekat ke bumi dibanding matahari.

Ketika bumi, bulan, dan matahari sejajar, bayangan bulan jatuh di bumi menutupi matahari. 

Bayang-bayang bulan yang jatuh ke permukaan bumi memiliki dua bagian yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan tambahan (penumbra).

Penduduk bumi yang dilintasi wilayah umbra tidak akan melihat matahari, karena seluruh sumber cahayanya ditutupi bulan. 

Sementara mereka yang berada di daerah yang dilalui penumbra, masih dapat melihat sebagian sinar matahari.

Jenis gerhana matahari

Gerhana matahari biasanya tidak begitu saja terjadi, tetapi terjadi dengan beberapa perbedaan, karena memilik ragam jenisnya. Berikut jenis gerhana matahari:

1. Gerhana matahari total (GMT)

Gerhana matahari total (GMT) adalah salah satu fenomena langit yang jarang terjadi. Sehingga, kehadiran gerhana matahari total selalu dianggap spesial.

Saat gerhana ini terjadi, diameter matahari 864.000 mil sepenuhnya 400 kali lebih besar dari satelit Bumi, Bulan, yang hanya berukuran sekitar 2.160 mil.

Akan tetapi bulan juga kebetulan akan berada sekitar 400 kali lebih dekat ke Bumi daripada matahari, rasionya bervariasi karena kedua orbit elips. 

Sebagai akibatnya, ketika bidang orbit berpotongan dan jaraknya sejajar, maka bulan baru dapat tampak sepenuhnya, dan menutup piringan matahari.

Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (14/12/2020), fenomena gerhana matahari total terjadi bergantung pada jarak antara ketiga objek, yakni Bumi, bergerak dalam orbit elips mengelilingi Matahari, dan Bulan bergerak dalam orbit elips mengelilingi Bumi, sehingga jarak antara benda-benda langit ini berubah.

Saat Matahari berada paling dekat dengan Bumi, dan Bulan berada mendekati jarak terjauh, di langit Bulan akan tampak lebih kecil dari Matahari.

Kendati disebut fenomena langka, gerhana matahari total rerata dapat terjadi setiap 18 bulan atau sekitar satu tahun sampai dua tahun, yang terjadi di suatu tempat di permukaan Bumi.

2. Gerhana matahari cincin (GMC)

Berbeda dengan gerhana matahari total, gerhana matahari cincin (GMC) cenderung paling sering atau lebih umum terjadi.

Diberitakan Kompas.com, 6 Juni 2020 lalu, gerhana matahari cincin terjadi saat Matahari, Bulan dan Bumi tepat berada segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari. 

"Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengah dan terang pada bagian pinggirnya," dikutip dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Saat gerhana matahari ini terjadi, kondisi kecerlangan atau cahaya pada siang hari menurun drastis, dan menyebabkan suasana gelap, seolah seperti keadaan di malam hari. 

Terdapat dua macam bayangan Bulan yang terbentuk saat gerhana matahari cincin ini terjadi, yakni antumbra dan penumbra. 

Pada wilayah yang terlewati antumbra, maka gerhana matahari yang teramati akan berupa Gerhana Matahari Cincin

Sedangkan, di wilayah yang mendapatkan penumbra, maka fenomena gerhana yang teramati berupa gerhana matahari sebagian.

3. Gerhana matahari sebagian (GMS)

Seperti yang dikatakan sebelumnya, gerhana matahari sebagian juga cenderung bisa tampak saat gerhana matahari cincin terjadi.

Namun, secara sederhananya gerhana matahari sebagian terjadi saat gerhana matahari mengalami puncak.

Ketika gerhana matahari mengalami puncaknya, maka piringan matahari hanya tertutup sebagian dan inilah disebut GMS.

4. Gerhana matahari hibrida (GMH)

Jenis gerhana matahari keempat adalah gerhana matahari hibrida (GMH).

Gerhana matahari hibrida ini cenderung akan terjadi hanya di bagian bumi tertentu. 

Gerhana ini muncul sebagai gerhana matahari total, tetapi di titik lain muncul sebagai gerhana cincin.

Sumber: Kompas.com
Ikuti kami di
4281 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved