Ternyata
Bedanya Bohong Patologis dan Bohong Kompulsif
Orang-orang yang hobi bohong dibagi jadi dua tipe, yaitu pembohong patologis dan pembohong kompulsif.
Pada dasarnya kebohongan kompulsif dan kebohongan patologis sudah dipelajari para ahli sejak lama.
Meski begitu, para peneliti masih belum benar-benar tahu apa penyebab kedua jenis kebohongan tersebut apabila keduanya harus dikaitkan sebagai gangguan mental.
Misalnya, para ahli tidak tahu pasti apa yang membuat seseorang melakukan kebohongan ekstrem. Mereka memang tahu jika kebanyakan orang yang melakukan kebohongan ini karena kebiasaan dan untuk memperbaiki citra diri.
Namun, mereka masih memperdebatkan apakah kedua jenis kebohongan ini masuk ke dalam gejala atau penyakit itu sendiri.
Itu sebabnya, sampai saat ini tukang bohong patologis dan kompulsif belum bisa disebutkan sebagai salah satu gejala atau bahkan penyakit kejiwaan.
Apakah tukang bohong bisa berubah?
Kebanyakan orang yang keseringan melakukan kebohongan ekstrem tidak ingin dan tidak bisa berubah hanya dengan menjalani pengobatan.
Biasanya mereka akan berubah ketika mereka sudah mendapatkan suatu masalah.
Misalnya, kebohongan yang mereka buat ternyata berdampak pada kebangkrutan, perceraian, kehilangan pekerjaan, atau terjerat hukum sehingga harus menjalani masa tahanan.
Masih sedikit penelitian terkait pilihan pengobatan untuk orang yang sudah terbiasa berbohong.
Namun, kabar baiknya yaitu para peneliti percaya jika konseling atau psikoterapi dapat membantu orang yang melakukan kebohongan ekstrem untuk berubah, dengan cara fokus pada cara mengurangi impuls atau dorongan-dorongan untuk berbohong.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!