Tahukah Kamu? di Singapura Dilarang Makan dan Menjual Permen Karet, Ini Alasannya
Larangan yang dilakukan Singapura terhadap penjualan permen karet mungkin menjadi hukum paling terkenal di dunia.
TRIBUNTRAVEL.COM - Larangan yang dilakukan Singapura terhadap penjualan permen karet mungkin menjadi hukum paling terkenal di dunia.
Ketika pertama kali terungkap pada awal 1990-an, larangan mengunyah atau menjual permen karet menjadi satu fokus utama para jurnalis Barat ketika menulis tentang Singapura.
Sesuatu yang sering diabaikan adalah bahwa hukum ini tidak seketat dulu.
Larangan ini dilakukan dalam upaya untuk menjaga Singapura tetap bersih
Menurut Lee Kuan Yew , Perdana Menteri pertama Singapura, ia pertama kali diberitahu tentang larangan mengunyah permen karet pada awal 1980-an oleh Menteri Pembangunan Nasional.
Pada saat itu, beberapa kontrol awal diberlakukan termasuk larangan iklan televisi yang mempromosikan penjualan atau konsumsi permen karet.
Selama bertahun-tahun, Dewan Pengembangan Perumahan dilaporkan menghabiskan SGD 150.000 per tahun untuk membersihkan permen karet yang dibuang di trotoar, lubang kunci, sekitar perumahan dan bahkan kursi-kursi transportasi umum.
Awalnya, Lee Kuan Yew menentang permintaan terkat larangan mengunyah permen karet.
Lee Kuan Yew berpikir jika kebiasaan itu bisa diperbaiki melalui pendidikan atau denda.
Namun semua berubah pada 1987 setelah peluncuran sistem Mass Rapid Transit .
Kata Mendikbud, Belajar Tatap Muka Bisa Dimulai Juli 2021 |
![]() |
---|
Yang Wajib Diperhatikan Orangtua, Jika Anak Kembali Sekolah Tatap Muka saat Pandemi |
![]() |
---|
Ini Dia, Orang Pertama yang Diangkat Sebagai PNS di Indonesia |
![]() |
---|
Apakah Perangkat Komputer Baik untuk Perkembangan Anak? Ini Faktanya |
![]() |
---|
Tahukah Kamu? Kerja di Depan Komputer Lebih dari 5 Jam Bisa Merusak Mata |
![]() |
---|