Virus Corona
Kisah Penggali Kubur Pasien Covid-19 di Balikpapan, Takut Tapi Dipaksa
Walhi juga mengaku sempat khawatir dan takut namun lantaran keseringan di paksa sehingga rasa takut itu juga perlahan menghilang.
Kisah Penggali Kubur Pasien Covid-19 di Balikpapan, Takut Tapi Dipaksa
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Profesi sebagai tukang gali kuburan di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, memang tidak semua orang bisa melakukannya.
Selain harus memiliki nyali yang tinggi juga harus memiliki fisik yang kuat sebab proses penggalian lubang kuburan dilakukan secara manual dengan menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul, linggis dan pipih yang terbuat dari besi.
Selain itu para penggali kubur juga tak jarang dilibatkan dalam membantu petugas makam saat menurunkan jenazah ke dalam liang lahat.
Belum lagi mereka dihadapkan dengan jenazah yang terkesan menyeramkan.
Salah satunya seperti jenazah yang meninggal karena terkonfirmasi mengidap virus Corona ( covid-19 ) yang dikenal sebagai golongan virus yang mudah menular dan mematikan.
Sehingga pemakamannya pun harus benar-benar safety dan menggunakan seragam peralatan khusus seperti alat pelindung diri (APD).
Seperti kisah para tukang gali kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Kelurahan Karang Joang Kilo Meter 15 Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur.
Sepanjang kasus covid-19 yang melanda di Kota Balikpapan, mereka sudah memakamkan 11 jenazah covid-19.
Rasa takut dan kekhawatiran tersendiri selalu datang menghantui pikiran mereka terlebih lagi pemakaman di lakukan di malam hari dan juga malam Jumat, namun mereka selalu punya cara tersendiri untuk menaklukkan rasa takut dan kekhawatiran tersebut.