Tokoh Politik
Bincang Santai dengan Mahyudin, Tak Ada Sesuatu yang Besar Diperoleh dengan Mudah
Saya bukan keluarga kaya. Bapak saya sempat bangkrut saat saya masih sekolah. Mau berangkat kuliah di Banjarmasin saja, saat itu, saya harus berutang.
Selesai kuliah, ia pun mengaku sempat jadi pengangguran. Sana sini cari pekerjaan tak dapat. Namun, ia tetap berusaha dari rumah ke rumah, menawarkan jasa memasok bahan bangunan dan kebutuhan lainnya.
Hingga akhirnya berhasil mendirikan usaha dan menjadi kontraktor di PT KPC dan keberadaannya mulai diperhitungkan di dunia politik.
“Jatuh bangun terus saya rasakan dalam perjalanan karir politik. Bertarung di Pilkada 2006 tak berhasil, saya nekat berjuang di tingkat nasional. Alhamdulillah, sampai pada saat ini. Intinya terus berusaha dan pantang menyerah. Selain memperbanyak doa dan sedekah,” ungkapnya.
2024, kata Mahyudin, ia tak ingin melanjutkan karir politiknya. Ia ingin kembali ke Sangatta, dan berbuat lebih banyak bagi masyarakat.
Aktif di pesantren yang telah dibangunnya sejak lama dan fokus mengembangkan usaha perkebunan yang saat ini sudah memperlihatkan hasil. Sambil mendidik anak-anak muda Kutai Timur maupun Kaltim yang ingin berkarir politik hingga ke tingkat nasional.
“Adik-adik mahasiswa di Kutim, jangan berkecil hati. Siapa tahu, ke depan Menteri kita nanti, ada yang dari Sangatta. Saya siap menjadi mentor adik-adik yang mau berkarir di bidang politik,” kata Mahyudin.(sar)