Tokoh Politik
Bincang Santai dengan Mahyudin, Tak Ada Sesuatu yang Besar Diperoleh dengan Mudah
Saya bukan keluarga kaya. Bapak saya sempat bangkrut saat saya masih sekolah. Mau berangkat kuliah di Banjarmasin saja, saat itu, saya harus berutang.
Bincang Santai dengan Mahyudin, Tak Ada Sesuatu yang Besar Diperoleh dengan Mudah
TRIBUNKALTIM.CO, WIKI - Mantan Bupati Kutai Timur Mahyudin sudah tiga periode menjadi perwakilan masyarakat Kalimantan Timur dalam jajaran politik nasional di Senayan.
Kiprah politiknya pun bermula di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, tempat ia dibesarkan dan mengais rezeki.
Meski berkarir di tingkat nasional, Sangatta, adalah rumahnya. Tak hanya saat reses, saat libur pun, Mahyudin banyak meluangkan waktu di Sangatta. Bersama kedua orangtuanya, adik-adik dan masyarakat Kutai Timur.
Seperti yang dilakukan Rabu (19/2/2020) malam. Ia meluangkan waktu dalam acara bincang santai bersama Bang Mahyudin yang diikuti para mahasiswa dan pemuda dari beberapa perguruan tinggi di Sangatta.
Di hadapan para kaum muda ini, Mahyudin berkisah tentang perjalanan hidup dan karirnya, hingga sampai menduduki jabatan unsur pimpinan di MPR RI maupun di DPD RI.
Intinya, dalam hidup menurutnya, “Tak Ada Sesuatu yang Besar Diperoleh dengan Mudah” . Butuh perjuangan untuk sampai ke titik saat ini.
“Saya bukan keluarga kaya. Bapak saya sempat bangkrut saat saya masih sekolah. Mau berangkat kuliah di Banjarmasin saja, saat itu, saya harus berutang. Begitu juga saat menempuh pendidikan.
Menumpang dari satu teman ke teman lainnya. Karena orangtua juga tidak bisa memberi uang untuk kos, sementara saya juga tidak punya keluarga di Banjarmasin.
Hingga akhirnya, saya pun sempat jenuh dan putus asa, bahkan ingin mati saja. Tapi saya kembali ingat pada orangtua, ingat adik-adik saya, sebagai anak pertama saya adalah panutan. Semangat saya timbul kembali,” bebernya.